Welcome to the Knowledge Provider....

Sunday, 16 October 2011

Kerajaan Samudra Pasai

Kerajaan Samudra Pasai adalah sebuah kerajaan Islam yang terletak di muara sungai Pasangan, pesisir pantai timur Aceh Utara, Sumatera. Kerajaan ini merupakan kerajaan Islam pertama yang berdiri di Nusantara dan eksistensinya dapat diketahui melalui beberapa sumber sejarah, antara lain:
Ibnu Batutah
  1. Makam salah satu  rajanya yaitu Sultan Malikul Al-Saleh berangka tahun 1297 M atau 676 H di Kabupaten Samudra, Aceh. Batu nisan diperkirakan berasal dari Gujarat, India
  2. Berita dari Marco Polo, seorang pedagang Venesia yang pada tahun 1292 sempat mengunjungi Pelabuhan Perlak di Samudra Pasai dan mengatakan bahwa masyarakatnya telah menganut agama Islam.
  3. Berita dari Ibnu Batutah yang singgah sua kali di Samudra Pasai Pada tahun 1345 dan 1346.
  4. Hikayat Raja-raja Pasai, yang menyebutkan nama-nama raja yang pernah memerintah kerajaan Samudra Pasai.
  5. Bukti arkeologis berupa mata uang koin emas (dirham) yang bergambarkan raja-raja Samudra Pasai.
Berdasarkan Hikayat Raja-raja Pasai, raja-raja yang pernah memerintah kerajaan Samudra Pasai antara lain:
  1. Nazimuddin Al-Kamil : Seorang Laksamana dari Dinasti Fatimah di Mesir yang pada tahun1238 ditugaskan merebut pelabuhan Kambayat, Gujarat, India. Selain itu, ia juga membangun sebuah kerajaan di ujung utara pulau Sumatera yang dinamakan kerajaan Samudra Pasai. Tujuannya tentu adalah untuk menguasai perdagangan Lada di Jalur Selat Malaka. Karena ia berasal dari Mesir, maka ia meletakkan hukum Islam sebagai dasar hukum kerajaan.
  2. Makam Sultan Malik Al-Saleh
  3. Sultan Malik Al-Saleh (1285-1297) : Setelah Dinasti Mamluk yang beraliran Islam Syafei menaklukan Dinasti Fatimah di Mesir, Ia juga ingin merebut Kerajaan Samudra Pasai. Maka, dikirimlah Syekh Ismail yang nantinya akan bersekutu dengan Marah Silu (putra seorang bangsawan Persia, Marah Gajah). Kerajaan ini berhasil direbut dan Marah Silu menerima gelar Sultan Malik Al-Saleh. Pada masanya, ia memperkuat Samudra Pasai sebagai pusat perdagangan di Selat Malaka. Ia meninggal tahun 1297.
  4. Sultan Malik Al-Thahir / Sultan Muhammad (1297-1326) : putra Sultan Malikul Al-Saleh. Pada masa pemerintahannya, terjadi perpecahan antara kedua putranya yaitu Sultan Mahmud dan Sultan Mansyur. Sultan Mansyur memilih untuk memisahkan diri ke Aru dan kembali menganut Islam Syiah. 
  5. Sultan Ahmad Perumadat Perumal : Pada masanya, kerajaan Samudra Pasai mendapt kunjungan dari utusan Sultan Delhi, Muhammad Tuqhluq, yaitu Ibnu Batutah pada tahun 1345 dan 1346. Ibnu Batutah singgah dua kali saat pergi ke dan dari China. Ia mengatakan bahwa Islam yang dianut adalah Islam Syafei dan ada golongan bangsawan Persia yang disebut Amir.
  6. Zainal Abidin (1383-1405) : Kerajaan Samudra Pasai mengalami kemunduran pada masa pemerintahannya karena Kerajaan Islam lainnya telah muncul yaitu Kerajaan Malaka di bawah Iskandar Syah.
  7. Sultan Shalahudin (1405 - 1412).
Pada perkembangan selanjutnya, Kerajaan Samudra Pasai sempat ditaklukkan oleg bangsa Portugis tahun 1521 dan oleh Kerajaan Aceh di bawah pimpinan Ali Mughayat Syah tahun 1524.