Welcome to the Knowledge Provider....

Friday 25 November 2011

Teori Masuknya Agama Hindu ke Indonesia

Mengenai masuknya agama Hindu ke Indonesia, ada beberapa teori yang menjelaskan hal tersebut. Teori-teori tersebut antara lain:
A. Teori Sudra
Dikemukakan oleh Van Faber berisi bahwa agama Hindu dibawa oleh para orang buangan berkasta Sudra (tawanan perang) yang dibuang dari India ke Nusantara. Teori ini lemah karena pada dasarnya kebudayaan Hindu bukanlah milik dan cakupan kasta mereka sebab kebudayaan Hindu dianggap terlalu tinggi untuk mereka.

B. Teori Waisya
Dikemukakan oleh N. J. Kroom, berisi bahwa agama Hindu dibawa oleh para pedagang India yang singgah dan menetap di Indonesia ataupun bahkan menikah dengan wanita Indonesia. Merekalah yang mengajarkan kepada masyarakat dimana mereka singgah. Teori ini pun dapat dibantah dimana hanyalah kasta Brahmana yang mampu dan bebas mengetahui isi dari kitab suci agama Hindu, Weda. Ini disebabkan bahasa yang dipakai adalah bahasa kitab, Sansekerta, bukan bahasa sehari-hari, Pali.

C. Teori Ksatria
Dikemukakan oleh F.D.K Bosch dan C.C. Berg, berisi bahwa agama Hindu dibawa oleh kaum kasta Ksatria (raja, pangeran) yang melarikan diri ke Indonesia karena kalah perang / kekacauan politik di India. Di Indonesia sendiri, mereka mendirikan kerajaan sendiri dengan bantuan masyarakat sekitar dan karena kedudukannya sebagai raja, maka penduduk pun akan pula menganut agama Hindu.
Teori ini pun juga memiliki kelemahan yaitu
  • Kalangan ksatria tidak mengerti agama dan hanya mengurusi pemerintahan
  • Adanya ketidakmungkinan seorang pelarian mendapat kepercayaan dan kedudukan mulia sebagai raja
  • Bukti arkeologis menunjukkan bahwa raja di Indonesia adalah raja asli Indonesia, bukan orang India
D. Teori Brahmana
Dikemukakan oleh J.C. Van Leur, berisi bahwa kebudayaan Hindu dibawa oleh para brahmana yang diundang oleh para kepala suku agar mereka dapat mensahkan/melegitimasi (investitur) kekuasaan mereka sebagai kepala suku di Indonesia sehingga setaraf dengan raja-raja di India. Teori ini pun dapat disanggah karena raja di Indonesia akan sangat sulit mempelajari kitab Weda dan ada pula aturan bahwa kaum Brahmana tidak diperbolehkan menyebrangi lautan, apalagi meninggalkan tanah kelahirannya.

E. Teori Arus Balik
Teori ini berisi dua cara bagaimana Agama Hindu masuk ke Indonesia :
  • Para Brahmana diundang kepala suku di Indonesia untuk memberikan ajaran Hindu dan juga melakukan upacara Vratyastoma, yaitu upacara khusus untuk menghindukan seseorang.
  • Para raja di Indonesia pergi ke India untuk mempelajari agama Hindu. Setelah menguasai agama Hindu, mereka kembali ke Indonesia, memiliki kasta Brahmana, lalu mengajarkan agama Hindu kepada masyarakatnya.
Dari seluruh teori yang telah disebutkan di atas, teori Brahmana adalah teori yang paling dapat diterima karena yaitu:
  • Agama Hindu bukan merupakan agama yang demokratis dimana segala upacara keagamaan cenderung dimonopoli oleh kaum Brahmana sehingga hanyalah Brahmana yang mungkin menyebarkan agama Hindu.
  • Prasasti yang ditemukan di Indonesia berbahasa Sansekerta yang merupakan bahasa kitab suci dan upacara keagamaan, bukan bahasa sehari-hari sehingga hanya dimengerti oleh Kaum Brahmana.

Teori Masuknya Agama Buddha

RAJA ASOKA
Hal pertama yang perlu diketahui adalah tersebarnya kebudayaan asing (Hindu-Buddha ataupun Islam) datang melalui jalur laut yang salah satunya melalui Selat Malaka sebagai salah satu jalur. Jalur darat berupa Jalur Sutra (Silk Way) yang membentang dari Timur Tengah hingga China tidak dimungkinkan dilewati karena faktor bahaya perang.

A. Masuknya Agama Buddha ke Indonesia
Agama Buddha disebarkan di Indonesia oleh orang-orang India yang diutus memiliki misi menyiarkan ajaran agama Buddha ke luar India. Mereka disebut sebagai Dharmaduta. Penyiaran mulai berkembang pada masa pemerintahan raja Asoka dimana ia mengutus sembilan Dharmaduta untuk menyebarkan Agama Buddha ke 9 penjuru, termasuk anaknya Mahinda dan Sanghamitta.

Agama Buddha mulai berkembang pada Abad ke II M. Aliran yang datangt yang pertama kali adalah Theravada / Hinayana yang dibawa oleh Gunawarman. Kemudian pada Abad ke IV M, barulah aliran Mahayana masuk dibawa oleh Dharmapala. Namun pada perkembangannya, aliran Mahayana lebih berkembang karena memiliki kesesuaian dengan kepribadian bangsa Indonesia saat itu, terutama pada masa Kerajaan Sriwijaya dan juga Mataram Kuno.

Beberapa bukti arkeologis bahwa agama Buddha mulai berkembang sejak abad ke II M antara lain :
  • Adanya patung Buddha dari perunggu yang bercorak Amarawati (corak dario Indi Selatan) di daerah Sempaga, Sulawesi Selatan dan Jember, Jawa Timur.
  • Adanya Patung Buddha dari batu bercorak Amarawati di daerah Bukit Siguntang, Palembang
  • Adanya Patung Buddha yang bercorak Gandhara (corak India utara) di Kota Bangun, Kutai.

Saturday 19 November 2011

Peradaban Mesopotamia II (Kebudayaan)

1. Kepercayaan
Dewa Anu
Masyarakat Mesopotamia merupakan penganut Politheisme yaitu meyakini adanya lebih dari satu dewa. Dewa-dewa yang dipuja antara lain :
- Dewa Anu : Dewa langit
- Dewa Enlil : Dewa Bumi
- Dewa Ea (Enki) : Dewa Air
- Dewa Sin : Dewa Bulan
- Dewa Samas : Dewa Matahari
- Dewa Istar : Dewa Perang dan Asmara
- Dewa Tammuz : Dewa Tumbuh-tumbuhan
- Dewa Adad : Dewa Badai
- Dewa Erra : Dewa Kekeringan
- DEwa Nergal : Dewa Wabah
- Dewa Pazuzu : Dewa Jahat
- Dewa Marduk : Dewa Pencipta Dunia
- Dewa Tiamat : Dewa Lautan
Masyarakat Persia sendiri mengenal  agama Awesta dengan kitab Zend Awesta dan juga Agama Zoroaster yang didrikan Zarasthura. Masyarakat Persia juga memuja Dewa Ahura Mazda dan Dewa Angro Mainyu.

2. Arsitektur
Bangsa Mesopotamia telah dapat mendirikan rumah ataupun kuil dengan model ziggurat yaitu sebuah bangunan berbentuk piramida yang memiliki anak tangga dan teras untuk setiap lantainya, dibuat dengan bentuk segiempat atau oval. Selain itu, Juga terdapat taman-taman indah yang salah satunya adalah Taman Gantung Babilonia (The Hanging Garden of Babylon) (samping bawah) yang dibangun Bangsa Chaldea dari Kerajaan Babilonia Baru. Juga terdapat jembatan tertua di dunia. Selain itu, terdapat pula kompleks candi di Uruk dari milenium ke-4 SM, kuil dan istana dari situs periode awal Dinasti di lembah Sungai Diyala seperti Khafajah dan Katakan Asmar.

3Kemampuan Membuat Logam
Pembuatan Tongkat-tongkat, kapak, dan perlengkapan senjata lainnya. Selain itu, juga terdapat pakaian lenan, perkakas dari tembikar dan tembaga serta perhiasan dari emas.

4. Aksara
Sejak berdirinya Sumeria, bangsa-bangsa yang mendiami Lembah Sungai Eufrat dan Tigris sudah mengenal abjad dengan bentuk huruf paku dengan sebutan cuneiform. Pengembangan huruf ini didapat pada peninggalan Babylonia sebuah prasasti batu Undang undang Hammurabi yang memuat 282 pasal, setiap pasalnya memuat peraturan dan hukuman bagi pelanggarnya.

5. Sistem penanggalan
Orang-orang Sumeria sudah mengenal sistem penanggalan dan pembagian waktu. Pengetahuan tentang waktu sangat mereka butuhkan untuk kepentingan nperdagangan dan pertanian, sehingga mereka akan mengetahui kapan waktu yang tepat untuk menanam dan berdagang. Pembagian waktu yang telahmereka lakukan adalah membagi satu hari menjadi 24 jam, satu bulanterdiri atas 30 hari, dan satu tahun terdiri dari 12 bulan sama dengan 354 hari.

6. Ilmu Pengetahuan
Bangsa Mesopotamia telah mengenal astronomi berupa bintang dan planet ataupun khatulistiwa. Mereka juga telah mengenal ilmu hitung berupa dasar 60 (disebut sixagesimal) Penemuan mereka tentang hitungan lingkaran adalah 360, satu jam adalah 60 menit, 1 menit adalah 60 detik masih kita gunakan sampai sekarang. Perhatian terhadap ilmu pengetahuan juga terbukti dengan adanya Perpustakaan yang didirikan oleh raja Assyria, Ashurbanipal.

7. Hukum
Salah satu warisan bangsa Mesopootamia adalah hukum berupa codex hammurabi (Undang-undang Hammurabi). Kumpulan hukum yang berbentuk balok batu hitam itu ditemukan di Susa tahun 1901 dalam suatu ekspedisi yang dilakukan arkeolog Perancis di bawah pimpinan M de Morgan. Pada bagian atas balok, yang kini ada di Museum Louvre, Paris, ada relief yang menggambarkan Raja Hammurabi dari Babilonia Kuno (1728-1686 SM) sedang menerima hukum dari Dewa Samas, dewa Matahari yang juga menjadi dewa pelindung keadilan.
Codex Hammurabi , yang terdiri dari 282 pasal ditambah Prolog dan Epilog ,berisi tentang peraturan dan larangan di bidang pertanian, perdagangan, kemasyarakatan, agama, dan pemerintahan. tidak saja berpengaruh pada kumpulan hukum yang ada dalam Alkitab , tetapi juga pada sistem hukum pada periode selanjutnya.  Hukum ini membuktikan sejak abad 18 SM, di Mesopotamia sudah ada seorang pemimpin besar yang sungguh-sungguh mempunyai kesadaran bahwa manusia harus diperlakukan secara adil sebagai manusia. Dalam Epilog codex-nya, Hammurabi menggambarkan tujuannya menuliskan hukum.

8. Musik
Berbagai musik dan lagu diciptakan untuk memuja para dewa dan untuk acara-acara tertentu. Selain untuk dinikmati raja, musik juga dinikmati rakyat biasa. Salah satu alat musik tradisional Mesopotamia adalah Oud.

9. Permainan
Berburu cukup terkenal diantara raja Assyria.Tinju dan gulat juga sudah ada dilihat dari peninggalannya. Juga terdapat Majore, sejenis rugby.  Mereka juga memainkan permainan papan sejenis Mahjong yang dinamakan “Royal Game of Ma-asesblu”.
 
 

Wednesday 16 November 2011

Peradaban Mesopotamia I (Letak Geografis & Politik)


Peradaban Mesopotamia adalah peradaban dunia yang berada di lembah dungai Eufrat dan Tigris yang saat ini mencakup beberapa negara antara lain sebagian besar Irak, Syria, Iran serta Turki Tenggara. Peradaban ini dikenal dengan The Fertile Crescent Land yang artinya Daerah Bulan Sabit yang Subur. Istilah ini sendiri baru diperkenalkan oleh seorang arkeolog AS, James Henry Breasted.

Secara Etimologis, kata Mesopotamia berasal dari bahasa Yunani yaitu "Meso" yang berarti pertengahan dan "Potamia" yang berarti sungai, dan secara mudahnya Mesopotamia adalah peradaban yang berada di tengah-tengah sungai Eufrat dan Tigris.

Secara Geografis, Mesopotamia terletak di Asia Barat dimana kedua sungai, Eufrat dan Tigris memiliki hulu di Pegunungan Armenia dengan batas-batas geografisnya antara lain
  • Utara (Iran dan Turki)
  • Selatan (Saudi Arabia dan Kuwait)
  • Timur (Teluk Persia dan Iran)
  • Barat (Yordania dan Syria)
 Lalu, bangsa apa sajakah yang pernah mendiami daerah Mesopotamia? Pertama-tama, pada zaman Tembaga, secara berturut-turut ada tiga bangsa yang mendiami Mesopotamia antara lain : Bangsa Ubaid (5900-4400 SM), bangsa Uruk (4400 - 3200 SM), dan juga Bangsa Jemdet Nasr (3200 - 2900 SM). Lalu stelah beralih ke Zaman Perunggu Awal, sistem pemerintahan mulai berbentuk kerajaan, yang antara lain:
Patesi Gudea
  1.  Kerajaan Sumeria : bentuk kerajaan pertama di Mesopotamia dengan pusat di Ur dan kota lainnya adalah Eridu, Kish, Lagash, Nippur, dsb. Pada masanya, Raja memiliki dua tugas yaitu sebagai kepala pemerintahan dan juga sebagai Patesi (Pendeta Kerajaan) yang menangani kehidupan lahir atau batin masyarakatnya. Beberapa Patesi yang pernah ada antara lain Patesi Ur Nanshe, Gudea, Aannipada, Umia, Urukagina, dan Lugal Za Gesi (raja terakhir).
  2. Kerajaan Akkadia : kerajaan yang berdiri stelah bangsa Akkadia dipimpin Sargon mengalahkan bangsa Sumeria. Pada masanya, ibukota dipindahkan ke kota Agade dengan kota lainnya seperti Akkad dan Mari. Pada masanya, budaya akkadia berakulturasi dengan sumeria membentuk budaya Sumer-Akkad.
  3. Hammurabi
  4. Kerajaan Babilonia Lama : kerajaan setelah Akkadia yang didirikan oleh bangsa Amorit. Salah satu rajanya yang terbesar adalah Raja Hammurabi yang mashyur karena Codex Hammurabi yang berisi tentang hukum. Kerajaan ini berakhir setelah ditaklukkan oleh Bangsa Hittite dari utara.
  5.  Kerajaan Assyria : Kerajaan yang memiliki pusat kerajaan di kota Nivineh dan kota Assur dengan raja-raja yang terkenal antara lain Raja Sargon II, Sennacherib, Assurbanipal. Kerajaan ini pada akhirnya ditaklukkan oleh bangsa Chaldea tahun 612 SM.
  6. Kerajaan Babilonia Baru : Dibawah pimpinan Nabupalassar, dikalahkanlah bangsa Assyria. Selanjutnya raja-raja yang pernah memerintah antara lain adalah Raja Nabupalassar, Nabukadnezar, Nabunidus, dan juga Belshazzar. Salah satu peninggalan paling pentingnya adalah Taman Gantung Babilonia dan juga Menara Babel. Bangsa Babilonia ditaklukan bangsa Medes tahun 539 SM.
  7. Kerajaan Persia :Pada awalnya, bangsa Medes dari Peg. Zagros telah menduduki Mesopotamia, lalu, Cyrus Agung dari Persia, menyatukan kedua bangsa ini. Cyrus Agung digantikan Cambyses, Raja Darius Hystapes, dan Raja Xerxes. Namun akhirnya, bangsa Persia hancur ditaklukkan oleh Alexander the Great, Raja Macedonia.